Sore ini terasa sepi dan sunyi karena mendung menggelayut hitam
seolah menutupi semua keceriaan dan kebahagiaan orang-orang di hari itu,
seperti yang aku rasakan, ada perasaan sepi di hati, kami semua
mempunyai kesibukan masing-masing seolah mendung menambah berat
mengahadapi hari ini.
Saat aku terpaku menatap langit hitam, pintu
rumahku di ketuk seorang tamu, wajah cantiknya tertutup kegalauan yang
dalam, "silahkan masuk mba, ada yang bisa saya bantu?" sapaku seperti
kepada tamu2ku yang lain, ku persilahkan untuk duduk dengan senyum
teramahku untuk menghiburnya!
"Bu tolong saya!" ucapnya lirih sambil
menitikkan air mata. aku diputuskan tunanganku padahal undangan sudah
tersebar, dan aku akan menikah tiga hari lagi" maslahnya apa? tanyaku
lembut takut menyinggung perasaannya.
"permasalahnnya sepele bu,
hanya karena FACEBOOK" aku terkesiap, kenapa sich akhir2 ini facebook
jadi momok permasalahan orang-orang yang menggunakannya? kenapa selalu
sisi lain yang timbul dari sebuah facebook? dan pada titik sesimpulannya
adalah seorang pasangan yang akan menikah hancur karena sebuah
facebook?
" Emang kenapa dengan Facebookmu mba Rina?? (nama
samaran), tunangan saya cemburu karena Facebook, dia bilang dia tidak
tahan melihat saya main Facebook, dia tidak tahan untuk selalu
mengontrol Facebook saya, komentar2 saya, kiriman2 saya, terutama teman
laki2 saya, dia bilang 24 jam memantau Facebook saya, bagaimana mungkin
saya bisa bekerja dengan tenang sementara waktu saya habis untuk
memantau Facebook? bagaimana mungkin kamu bisa menjadi isteri saya yang
menenangkan di saat ada masalah sementara kamu sendiri yang membuat
masalah? Rina terus bercerita tentang calon suaminya dan segala
permasalahannya sambil menangis. begitulah singkat ceritanya, tapi kali
ini yang menjadi catatan saya adalah benarkah ini karena sebuah
kecanggihan tekhnologi? atau hanya sebuah pudarnya kepercayaan?
sahabat2ku,
ternyata kenyataan ini tidak terjadi atas diri Rina seorang, begitu
banyak Rina yang lain dan rumah tangga yang hancur karena sebuah
kepercayaan.
sahabatku, dalam sebuah penelitian, psikolog
Universitas Leeds London menemukan bukti yang mengejutkan bahwa
"ketelibatan dalam situs jejaring sosial untuk menggantikan fungsi
sosial yang menggantikan interaksi sosial dalam kehidupan nyata, membawa
dampak sebuah kebiasaan kompulsif dan mungkin terkait dengan gangguan
fisikologis, seperti depresi, dan cemburu. Responden studi ini adalah
1.319 orang inggris yang terdiri dari usia 16 tahun smp dengan 51 tahun,
dan para peneliti menganalisis hubungan jejaring sosial dan internet
menyebabkan tingkat depresi lebih meningkat, bagaimanakah dengan
Anda??........
hari yg kurang baik
Label:
artikel
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar