jejak awan pesawat

Di antara musim gugur dan dingin kita bersama
Berniat mengambil jalan pintas
Melupakan belokan masa depan dan kebaikan
Dan juga melupakan sang angin

* Sayonara kau bisikkan
Ekspresimu saat itu
Sinar mentari tak sampai
Cinta itu t'lah layu dan gugur

Jejak pesawatnya di langit, garis putih lurus memanjang
Perasaan siapa yang masih ada tanpa mampu menoleh ke belakang
Jejak pesawat sewaktu-waktu seperti cakar tajam menusuk
Meninggalkan bekas tipis luka baru
Dengan tatapan kosong diriku memandang...

Kucing yang lewat entah dari mana
Kita bersama, dan lihat kita seperti apa
Dan dicoreti oleh anak-anak
Jalanan aspal melangkahi semua kenangan

* Suatu tempat kita berdua
Mungkin 'kan bertemu lagi
Karena di tempat kenangan
Terlalu banyak orang-orang

Cinta itu jejak pesawat, satu gores luas yang tipis
Ke hari kita tak dapat kembali
Dengan sedih tak dapat melangkah maju
S'perti jejak awan pesawat, bak sembunyikan air mata
Jauh aku rentangkan tangan kanan
Dirimu yang telah meninggalkan kesedihan....

Jejak pesawatnya di langit, garis putih lurus memanjang
Perasaan siapa yang masih ada tanpa mampu menoleh ke belakang
Jejak awan pesawat cinta, bagai mengejarnya dari belakang
Walau sedih terlambat
Terdengarnya suara pesawat di langit dan tangisan
Jejak awan pesawat, bak sembunyikan air mata
Jauh aku rentangkan tangan kanan
Dirimu yang telah meninggalkan kesedihan
Leer completo...

artikel bebas dan kalimat topik

Jakarta - Berawal dari persahabatan Erwin, Gege dan Ijoel yang bekerja di satu kantor dan ternyata sangat mengidolakan klub Arsenal FC, gerah melihat dominasi pecinta klub rival mereka di Indonesia. Akhirnya mereka sepakat menyatukan hati, visi dan misi mereka dengan diawali pembuat milis Arsenal TheGunners@yahoogroups pada tanggal 5 Desember 2003. Melalui milis tersebut rekan-rekan pecinta Arsenal dapat berbagi berbagai informasi segala hal mengenai Arsenal di dunia maya, yang tak dinyana ternyata mendapat respon positif. Kumpul-kumpul di dunia maya tersebut kemudian berlanjut dengan aktivitas ngumpul bareng, nonton bareng, olahraga bareng, bahkan sampai makan ketupat sayur bareng. Semua aktifitas tersebut berlandas hanya kepada satu hal, sama-sama jatuh cinta dengan tim asuhan Arsene Wenger yang mempunyai permainan cantik dan mematikan. Seiring semakin rutinnya aktifitas kumpul bareng para pecinta klub Arsenal FC di Jakarta tersebut, tercetus ide kembali untuk memberi nama komunitas ini dengan mendirikan fans club. Akhirnya tanggal 24 April 2004 di rumah Ahmad Setyono diadakan syukuran sederhana namun khidmat atas lahirnya komunitas pecinta Arsenal FC di Indonesia yang diberi nama ‘Arsenal Indonesia Supporters’ atau dapat disingkat AIS, yang dihadiri oleh tidak lebih dari 10 orang saja, dan memilih sdr. Erwin sebagai ketua AIS yang pertama. Sejak resmi berdiri, banyak perjuangan yang harus dilakukan oleh para AIS founder. Mulai dengan mengumpulkan pecinta Arsenal dengan promosi mulut ke mulut, bekerjasama dengan Tabloid BOLA dan juga TV7 setiap mereka mengadakan aktifitas nonton bareng, sampai seringkali rela mengeluarkan dana pribadi demi mendukung berkembangnya komunitas ini. Namun hal tersebut dengan rela hati mereka lakukan, demi mendukung berkembangnya AIS. Seiring berjalannya waktu, tak disangka ternyata sebenarnya banyak pecinta Arsenal FC di Indonesia yang sebenarnya rindu akan wadah yang dapat memberikan informasi dan menyalurkan kecintaan mereka kepada klub kesayangannya tersebut. Berganti kepengurusan, di masa kepengurusan berikutnya yang dikomandani sdr.Edwin, AIS menemukan jembatan baru untuk mendukung semakin berkembangnya komunitas ini. Pertemuan dg sdr.Jonathan Mokalu sebagai pemilik website www.id-arsenal.com yang sebelumnya hanya berupa blog pribadinya, sampai saat ini dikembangkan menjadi situs resmi AIS yang tidak hanya memberikan info segala sesuatu mengenai Arsenal, namun juga memberikan wadah forum sebagai sarana komunikasi tidak hanya Gooners di Indonesia, namun juga Gooners di seluruh dunia. Tidak berhenti disitu, di tahun 2005, AIS secara resmi sudah diakui oleh Arsenal FC London sebagai fans club resmi mereka untuk negara Indonesia dan sudah resmi tercantum di website resmi mereka di www.arsenal.com. Sebuah kebanggaan luar biasa yang kami terima. Memasuki masa kepengurusan berikutnya yang dikepalai oleh Rawindraditya, AIS semakin berkembang dengan beranggotakan 800 member terdaftar sampai hari ini dan terus bertambah setiap harinya, forum di www.id-arsenal.com yang beranggotakan sekitar 5.000 anggota, melebarkan perwakilan resmi AIS ke-12 regional terdaftar sampai saat ini, dan sukses melaksanakan Gathering AIS 1 pada Agustus 2009 lalu di Jakarta yang dihadiri sekitar 150 orang member kami dari seluruh daerah di Indonesia. Besar harapan kami agar komunitas ini dapat terus berkembang dan semakin dapat diterima di Indonesia khususnya. So come on guys… Support Your Local Gooners! Regional Resmi AIS : 1. AIS Pusat – Jakarta 2. AIS Bandung 3. AIS Cirebon 4. AIS Yogyakarta 5. AIS Semarang 6. AIS Solo 7. AIS Surabaya 8. AIS Palembang 9. AIS Jambi 10. AIS Padang 11. AIS Pekanbaru 12. AIS Tangerang Visit us on : Homebase Pusat – Jakarta : Gooners Corner (Jl.Langsat 3 No.2,Kebayoran Baru,Jaksel) Website : www.id-arsenal.com Facebook : Arsenal Indonesia Supporters Twitter : id_arsenal Mail : info@arsenal.or.id kalimat topik Berawal dari persahabatan Erwin, Gege dan Ijoel yang bekerja di satu kantor dan ternyata sangat mengidolakan klub Arsenal FC, gerah melihat dominasi pecinta klub rival mereka di Indonesia. Akhirnya mereka sepakat menyatukan hati, visi dan misi mereka dengan diawali pembuat milis Arsenal TheGunners@yahoogroups pada tanggal 5 Desember 2003. Melalui milis tersebut rekan-rekan pecinta Arsenal dapat berbagi berbagai informasi segala hal mengenai Arsenal di dunia maya, yang tak dinyana ternyata mendapat respon positif.
Leer completo...

pengertian alinea

Pengertian alinea (paragraf) Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.Ada berbagai macam paragraf diantaranya : * Paragraf Campuran adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik.Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf. Contoh: Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi. * Paragraf Deskriptif/Naratif/Menyebar adalah paragraf yang tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimat penjelas. Contoh: Di pinggir jalan banyak orang berjualan kue dan minuman. Harganya murah-murah, Sayang banyak lalat karena tidak jauh dari tempat itu ada tumpukan sampah busuk. Dari sampah, lalat terbang dan hinggap di kue dan minuman. Orang yang makan tidak merasa terganggu oleh lalat itu. Enak saja makan dan minum sambil beristirahat dan berkelakar. Jenis Alinea berdasarkan letak ide pokoknya * Paragraf deduktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas. Contoh: Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya membuka usaha baru. * Paragraf Induktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik. Paragraf induktif dapat dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu generalisasi, analogi, dan kausalitas. ♦ Generalisasi adalah pola pengembangan paragraf yang menggunakan beberapa fakta khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum. Contoh: Setelah karangan anak-anak kelas tiga diperiksa, ternyata Ali, Toto, Alex, dan Burhan, mendapat nilai delapan. Anak-anak yang lain mendapat nilai tujuh. Hanya Maman yang enam dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang. Oleh karena itu, boleh dikatakan anak-anak kelas tiga cukup pandai mengarang. Yang menjadi penjelasannya di atas adalah: 1. Pemerolehan nilai Ali, Toto, Alex, Burhan, Maman, dan anak-anak kelas tiga yang lain merupakan peristiwa khusus. 2. Peristiwa khusus itu kita hubung-hubungkan dengan penalaran yang logis. 3. Kesimpulan atau pendapat yang kita peroleh adalah bahwa anak kelas tiga cukup pandai mengarang. 4. Kesimpulan bahwa anak kelas tiga cukup pandai mengarang, mencakup Ali, Toto, Alex, Burhan, Maman, dan anak-anak lainnya. Dalam kesimpulan terdapat kata cukup karena Maman hanya mendapat nilai enam. Jika Maman juga mendapat nilai tujuh atau delapan, kesimpulannya adalah semua anak kelas tiga pandai mengarang. ♦ Analogi adalah pola penyusunan paragraf yang berisi perbandingan dua hal yang memiliki sifat sama. Pola ini berdasarkan anggapan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi maka akan ada persamaan pula dalam bidang yang lain. Contoh: Alam semesta berjalan dengan sangat teratur, seperti halnya mesin. Matahari, bumi, bulan, dan binatang yang berjuta-juta jumlahnya, beredar dengan teratur, seperti teraturnya roda mesin yang rumit berputar. Semua bergerak mengikuti irama tertentu. Mesin rumit itu ada penciptanya, yaitu manusia. Tidakkah alam yang Mahabesar dan beredar rapi sepanjang masa ini tidak ada penciptanya? Pencipta alam tentu adalah zat yang sangat maha. Manusia yang menciptakan mesin, sangat sayang akan ciptaannya. Pasti demikian pula dengan Tuhan, yang pasti akan sayang kepada ciptaan-ciptaan-Nya itu. Dalam paragraf di atas, penulis membandingkan mesin dengan alam semesta. Mesin saja ada penciptanya, yakni manusia sehingga penulis berkesimpulan bahwa alam pun pasti ada pula penciptanya. Jika manusia sangat sayang pada ciptaannya itu, tentu demikian pula dengan Tuhan sebagai pencipta alam. Dia pasti sangat sayang kepada ciptaan-ciptaan-Nya itu. ♦ Hubungan Kausal Hubungan kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan fakta-fakta yang memiliki pola hubungan sebab-akibat. Misalnya, jika hujan-hujanan, kita akan sakit kepala atau Rini pergi ke dokter karena ia sakit kepala. Ada tiga pola hubungan kausalitas, yaitu sebab-akibat, akibat-sebab, dan sebab-akibat 1 akibat 2. Jenis alinea berdasarkan bentuk dan sifatnya Isi sebuah paragraf dapat bermacam-macam bergantung pada maksud penulisannya dan tuntutan konteks serta sifat informasi yang akan disampaikan.Penyelarasan sifat isi paragraf dengan isi karangan sebenarnya cukup beralasan karena pekerjaan menyusun paragraf adalah pekerjaan mengarang juga. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, alinea dapat digolongkan atas lima macam,yaitu: - Paragraf Persuasif : adalah isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca. Paragraf persuasif banyak dipakai dalam penulisan iklan,terutama majalah dan Koran . Sedangkan paragraf argumentasi, deskripsi, daneksposisi umumnya dipakai dalam karangan ilmiah seperti buku,skripsi makalah dan laporan. Paragraf naratif sering dipakai untuk karangan fiksi seperti cerpen dan novel. - Paragraf argumentasi : adalah isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti_bukti alasan yang mendukung. - Paragraf naratif : adalah isi paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk data atau cerita. - Paragraf deskritif : adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa. - Paragraf eksposisi : adalah paragraf yang memaparkan sesuatu fakta atau kenyataan kejadian tertentu. Pengembangan Alinea Pengembangan paragraf sangat berkaitan erat dengan posisi kalimat topik karena kalimat topiklah yang mengandung inti permasalahan atau ide utama paragraf. Pengembangan paragraph deduktif, misalnya, yang menempatkan ide/gagasan utama pada awal paragraf, pasti berbeda dengan pengembangan paragraf induktif yang merupakan kebalikan dari paragraf deduktif. Demikian juga dengan tipe paragraf yang lainnya. Selain kalimat topik, pengembangan paragraf berhubungan pula dengan fungsi paragraf yang akan dikembangkan: sebagai paragraf pembuka, paragraf pengembang, atau paragraf penutup. Fungsi tersebut akan mempengaruhi pemilihan metode pengembangan karena misi ketiga paragraf tersebut dalam karangan saling berbeda . Metode pengembangan paragraf akan bergantung pada sifat informasi yang akan disampaikan,yaitu: persuasive, argumentatif, naratif, deskriptif, dan eksposisi. Metode tersebut sudah pasti digunakan untuk mengembangkan alinea argumentatif, misalnya akan berbeda dengan naratif. Setelah mempertimbangkan factor tersebut barulah kita memilih salah satu metode pengembangan paragraf yang dianggap paling tepat dan efektif. Diantara banyak metode pengembangan paragraf yang terdapat di dalam buku – buku komposisi, disini diangkat enam metode yang umum dipakai untuk mengembangkan alinea dalam penulisan karangan. Metode yang dimaksud adalah : metode definisi, metode contoh, metode sebab-akibat, metode umum khusus, dan metode klasifikasi. Didalam mengarang, keenam metode pengembangan paragraf tersebut dapat dipakai silih berganti sesuai dengan keperluan penulis. 1) Metode Definisi Yang dimaksud dengan definisi adalah usaha penulis untuk menerangkan pengertian/konsepistilah tertentu. Untuk dapat merumuskan definisi yang jelas, penulis hendaknya memperhatikan klasifikasi konsep dan penentuan cirri khas konsep tersebut. Satu hal yang perlu diingat dalam membuat definisi, kita tidak boleh mengulang kata atau istilah yang kita definisikan di dalam teks definisi itu 2) Metode Proses Sebuah paragraf dikatakan memakai metode proses apabila isi alinea menguraikan suatu proses. Proses ini merupakan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Bila urutan atau tahap – tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang berbeda, penulis harus menyusunnya secara runtut (kronologis). Banyak sekali peristiwa atau kejadian yang prosesnya berbeda satu sama lainnya. Proses kerja suatu mesin , misalnya, tentu berbeda sangat jauh dengan proses peristiwa sejarah. 3) Metode Contoh Dalam karangan ilmiah, contoh dan ilustrsi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk paragraf. 4) Metode Sebab-Akibat Metode sebab-akibat atau akibat-sebab (kausalitas) dipakai untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau sebaliknya. Factor yang terpenting dalam metode kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan. Artinya, hubungan kejadian dan penyebabnya harus terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan pikiran manusia. Metode kausalitas atau sebab-akibat umumnya tampil di tengah karangan yang berisi pembahasan atau analisis. Sifat paragrafnya argumentative murni atau dikombinasikan dengan deskriptif ata eksposisi. 5) Metode Umum-Khusus Metode umum-khusnya dan khusus-umum paling banyak dipakai untuk mengembangkan gagasan paragraf agar tampak teratur. Bagi penulis pemula, belajar menyusun paragraf dengan metode ini adalah yang paling disarankan. Pertimbangannya, di samping mengembangkan urutan umum-khusus relative lebih gampang,juga karena model inilah yang paling banyak dipakai dalam karangan ilmiah dan tulisan eksposisi seperti arikel dalam media massa. 6) Metode Klasifikasi Bila kita akan mengelompokan benda-benda atau non benda yang memiliki persamaan ciri seperi sifat, bentuk, ukuran, dan lain-lain, cara yang paling tepat adalah dengan metode klasifikasi. Klsifikasi sebenarnya bukan khusu untuk persamaan factor tersebut di atas, tetapi juga untuk perbedaan. Namun, pengelompokan tidak berhenti pada inventarisasi persamaan dan perbedaan. Setelah dikelompokan, lalu dianalisis untuk mendapatkan generalisasi, atau paling tidak untuk diperbandingkan atau dipertentangkan satu sama lainnya. Sebab - Akibat Penalaran ini berawal dari peristiwa yang merupakan sebab, kemudian sampai pada kesimpulan sebagai akibatnya. Polanya adalah A mengakibatkan B. Contoh: Era Reformasi tahun pertama dan tahun kedua ternyata membuahkan hasil yang membesarkan hati. Pertanian, perdagangan, dan industri, dapat direhabilitasi dan dikendalikan. Produksi nasional pun meningkat. Ekspor kayu dan naiknya harga minyak bumi di pasaran dunia menghasilkan devisa bermiliar dolar AS bagi kas negara. Dengan demikian, kedudukan rupiah menjadi kian mantap. Ekonomi Indonesia semakin mantap sekarang ini. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila mulai tahun ketiga Era Reformasi ini, Indonesia sudah sanggup menerima pinjaman luar negeri dengan syarat yang kurang lunak untuk membiayai pembangunan. Hal penting yang perlu kita perhatikan dalam membuat kesimpulan pola sebab-akibat adalah kecermatan dalam menganalisis peristiwa atau faktor penyebab. Akibat - Sebab Dalam pola ini kita memulai dengan peristiwa yang menjadi akibat. Peristiwa itu kemudian kita analisis untuk mencari penyebabnya. Contoh: Kemarin Badu tidak masuk kantor. Hari ini pun tidak. Pagi tadi istrinya pergi ke apotek membeli obat. Karena itu, pasti Badu itu sedang sakit. sumber : Go Go Goblog
Leer completo...